Membangun koneksi nirkabel ternyata juga relatif tidak sulit. Router wireless banyak dijual. Harganya pun tak terbilang mahal. Tinggal tancapkan router tersebut ke jaringan PSTN, klak-klik sedikit, dan koneksi nirkabel siap dipakai.
Namun, sejatinya, apakah benar semudah itu? Jawabannya bisa ya, bisa tidak. Kalau memang tujuannya sekadar menyediakan koneksi nirkabel, jawabannya iya. Tapi jika ingin menyediakan koneksi nirkabel yang stabil dan aman, sudah tentu jauh dari cukup. Masalahnya, meskipun mudah dibangun, koneksi nirkabel itu relatif banyak kelemahannya. Maklum, namanya juga “makhluk halus” yang tak kasat mata. Setidaknya ada dua jenis kelemahan koneksi nirkabel, yaitu pada sisi konfigurasinya dan pada sisi enkripsi yang digunakan.
Kelemahan pada sisi konfigurasi berhubungan erat dengan mudahnya
“menyalakan” koneksi nirkabel ini. Berbagai vendor peranti nirkabel menyediakan wizard yang memudahkan konfigurasi sehingga. seperti sudah sedikit disinggung di atas, tinggal klak-klik sedikit saja semua
sudah siap. Oke, nyala sih nyala koneksinya, tapi hampir semua konfigurasi akan dibiarkan dalam keadaan default. Bahkan terkadang, lebih parah lagi, antarmuka untuk melakukan administrasinya pun tidak diberi password.
Jadi, apa saja sih yang diperlukan untuk mengamankan koneksi nirkabel? Ini dia beberapa trik yang bisa kamu terapkan.
1. Password
Password adalah tips paling mendasar yang pasti akan muncul pada semua pembahasan tentang keamanan jaringan. Kali ini yang perlu diberi password adalah antarmuka untuk melakukan administrasi terhadap router nirkabel atau access point yang digunakan.
Umumnya, vendor peranti keras router atau access point sudah memberikan password pada antarmuka administrasi sistem, namun password tersebut sudah pasti sangat lemah, misalnya “password” atau “admin”. Kalaupun toh bukan itu, pastilah tertulis di buku panduan.
Jadi sangat perlu untuk memberikan password baru terhadap antarmuka administrasi tersebut. Buatlah ...
0 komentar:
Posting Komentar